Bakakak Hayam | Kuliner Tradisional Yang Menjadi Hidangan Upacara Adat
Sekilas Hayam Bakakak
Bakakak Hayam merupakan kuliner tradisional khas Sunda. Bakakak hayam adalah makanan pendamping atau lauk pauk untuk kelengkapan makan nasi. Bekakak berarti korban penyembelihan hewan atau manusia. Karena bentuknya yang seperti seseorang yang duduk bersila, maka disebutlah ayam bekakak dan dalam Bahasa Sunda disebut Bakakak.
Sebagian besar masyarakat sunda khususnya daerah Pandeglang, hayam bakakak digolongkan menjadi makanan yang digunakan untuk kegiatan pesta adat, seperti pernikahan, sunatan dan upacara adat lainnya.
Bakakak hayam ini menjadi syarat khusus yang harus dipenuhi dalam upacara pernikahan dengan melalui dua proses yaitu
- Bakakak hayam dikonsumsi kedua mempelai setalah ijab qabul dan setalah keduanya duduk di kursi pelaminan. Hayam bakakak disajikan menggunakan piring ceper, tanpa menggunakan nasi. Kemudian, kedua mempelai saling berebutan untuk mengambil ayam dengan potongan yang besar. Besarnya potongan melambangkan besarnya rezeki yang kelak akan diperoleh dalam kehidupan rumah tangganya.
- Dilanjutkan dengan uap lingkung yaitu pengantin laki-laki menyuapi pengantin perempuan. Hal ini melambangkan kasih sayang, saling pengertian dan saling melengkapi.
Pada upacara sunatan, bakakak hayam disajikan khusus untuk anak yang dikhitan bukan untuk tamu undangannya. Hayam bakakak dalam upacara sunatan memiliki makna atau simbol bahwa anak yang dikhitan akan tumbuh besar baik tubuh maupun mental. Bakakak hayam disajikan setelah anak dikhitan dan diletakkan di piring ceper. yang dimaksudkan untuk membuat anak yang di khitan senang dan sebagai obat mempercepat kesembuhan pasca di khitan.
Ayam bekakak tidak hanya disajikan dalam upacara adat saja, namun saat ini sudah banyak di rumah makan khas Sunda yang menyediakan ayam bakakak sebagai menu mereka. seperti rumah makan Hj. Yanti di Kota Cirebon.
Cara Membuat Bakakak Hayam di Rumah
Bahan-bahan:
- Satu ekor (600 gr) ayam kampung (jantan), dibelah dua melebar tidak putus.
- 2 siung bawang putih, haluskan.
- 4 cm kunyit, dibakar dan dihaluskan.
- 1 ½ sendok teh garam.
- 2 sendok makan kecap manis
- 1 sendok makan gula merah yang sudah disisir
- 400 ml air
- 3 sendok makan minyak untuk menumis
Bumbu yang dihaluskan:
- 4 buah cabai merah besar
- 9 butir bawang merah
- 2 siung bawang putih
- 2 cm jahe
- 5 butir kemiri, disangrai
Cara membuat:
- Lumuri ayam dengan bawang putih, kunyit dan garam. Diamkan selama 15 menit.
- Haluskan cabai merah, bawang merah, bawang putih, jahe dan kemiri.
- Panaskan minyak. Tumis bumbu halus sampai harum.
- Masukan ayam, kecap manis, gula merah dan garam. Masak sampai meresap.
- Panggang ayam sambil diolesi sisa-sisa bumbu sampai kering.
- Sajikan ayam sesuai selera. Biasanya ayam bekakak disajikan dengan lalapan dan sambal.