UMKM Rumahan di Cirebon Mulai Melek Digital, Tapi Masih Butuh Banyak Bimbingan
CIREBON* – Setiap pagi, Ibu Yanti sibuk di dapurnya yang mungil di kawasan Kejaksan. Tangannya terampil menggulung adonan kue bolu yang harum semerbak. Sudah lima tahun ia menjalankan usaha kue rumahan ini, mengandalkan pesanan dari tetangga dan kerabat dekat. Tapi belakangan, Ibu Yanti merasa resah. Pesanannya stagnan, bahkan cenderung menurun.
“Saya lihat teman-teman saya yang jualan online, laku keras. Tapi saya nggak ngerti caranya. Buka Instagram aja masih bingung,” keluh perempuan 42 tahun itu sambil tersenyum getir.
Kisah Ibu Yanti bukan cerita tunggal. Di berbagai sudut Kota Cirebon, ribuan pelaku home industry atau usaha rumahan menghadapi tantangan serupa: punya produk bagus, tapi kesulitan memasarkan secara digital. Padahal, era sekarang, kalau nggak online, ya ketinggalan.
Produk Lokal Berkualitas, Tapi Kalah Bersaing
Cirebon punya segudang produk unggulan hasil karya tangan pelaku UMKM rumahan. Mulai dari kue khas seperti simping, batik tulis yang memukau, hingga kerajinan tangan dari bahan limbah. Sayangnya, banyak dari mereka yang masih mengandalkan cara lama: jualan dari mulut ke mulut atau menunggu pembeli datang.
Di Kabupaten Cirebon, khususnya di desa-desa seperti Tuk yang merupakan sentra UMKM emping melinjo terbesar, para pelaku usaha rumahan masih menggunakan media pemasaran konvensional yang terbatas pada lingkungan sekitar. Akibatnya, potensi pasar yang sebenarnya luas, jadi terbatas.
Bukan karena mereka tidak mau belajar. Tapi memang aksesnya masih terbatas. Pelatihan digital marketing yang ada kadang mahal, lokasinya jauh, atau bahasanya terlalu teknis untuk ibu-ibu rumahan yang baru mau mulai.
Kenapa Digital Marketing Penting Banget?
Bayangin deh, kalau biasanya kue buatan Ibu Yanti cuma laku 20 kotak sehari untuk tetangga sekitar, begitu masuk marketplace atau punya akun Instagram yang dikelola dengan baik, pesanan bisa datang dari Majalengka, Indramayu, bahkan Jakarta. Jangkauannya jadi puluhan kali lipat!
Digital marketing bukan cuma soal jualan online. Ini soal bagaimana pelaku UMKM bisa:
- Menjangkau pasar lebih luas tanpa harus keluar modal besar untuk buka toko fisik
- Berinteraksi langsung dengan pembeli, tahu apa yang mereka mau
- Bersaing setara dengan merek besar, karena di dunia digital, yang penting adalah konten dan strategi
- Menghemat biaya promosi dibanding iklan konvensional
Di Cirebon, banyak pemula dan pelaku UMKM yang mulai menyadari pentingnya optimasi website untuk memperluas jangkauan pasar secara online, namun tantangan terbesar seringkali terletak pada kurangnya pemahaman tentang teknik optimasi yang tepat.
Dengan digital marketing, Ibu Yanti bisa foto produknya dengan menarik, buat caption yang bikin ngiler, pasang iklan murah di Facebook atau Instagram, dan orderan pun mengalir. Sederhana, tapi butuh ilmunya.
Upaya dari Berbagai Pihak
Kabar baiknya, kesadaran soal pentingnya digital marketing udah mulai tumbuh di Cirebon. Beberapa lembaga pelatihan dan komunitas mulai turun tangan memberikan workshop digital marketing khusus untuk pelaku UMKM.
Kegiatan pengabdian masyarakat telah dilaksanakan dengan menggunakan metode pelatihan atau open education yang didampingi oleh ahli, dengan tahapan pelatihan offline dan online untuk membekali pengetahuan masyarakat mengenai pemasaran dengan media digital.
Pemerintah daerah juga mulai menggelar berbagai program pendampingan UMKM. Dinas Koperasi dan UMKM Kota Cirebon rutin mengadakan workshop, meskipun masih terbatas kuotanya. Beberapa komunitas pegiat digital juga aktif berbagi ilmu gratis lewat media sosial.
Tapi jujur, masih belum cukup. Jumlah pelaku home industry di Cirebon ribuan, sementara yang bisa mengakses pelatihan masih puluhan. Perlu upaya lebih masif dan berkelanjutan.
Tips Ringan untuk Mulai Belajar Digital Marketing
Buat para pelaku UMKM rumahan di Cirebon yang masih bingung mau mulai dari mana, nih ada beberapa langkah sederhana yang bisa dicoba:
1. Mulai dari yang Paling Dekat
Buat akun bisnis di Instagram atau Facebook. Gratis kok! Upload foto produk kamu yang bagus, kasih deskripsi menarik, dan konsisten posting minimal 3 kali seminggu.
2. Belajar dari YouTube
Banyak banget tutorial gratis soal cara foto produk yang ciamik, bikin caption jualan yang menarik, sampai cara pasang iklan Facebook Ads. Cukup ketik di YouTube, ilmunya berlimpah!
3. Gabung Komunitas
Cari grup WhatsApp atau Facebook komunitas UMKM Cirebon. Di sana kamu bisa tanya-tanya, sharing pengalaman, dan belajar dari sesama pelaku usaha.
4. Manfaatkan Marketplace
Daftar di Tokopedia, Shopee, atau Bukalapak. Mereka punya panduan lengkap cara jualan online, bahkan ada program pelatihan gratis untuk seller baru.
5. Ikut Pelatihan Gratis
Pantau terus info dari Dinas Koperasi, Disbudpar, atau lembaga pelatihan lokal yang sering ngadain workshop gratis atau murah.
6. Jangan Takut Salah
Yang penting mulai dulu. Salah foto, salah caption, itu wajar. Lama-lama juga bisa kok. Kuncinya: konsisten dan terus belajar.
Yuk, Dukung Produk Lokal Cirebon!
Cirebon punya potensi luar biasa di sektor UMKM. Produk-produk lokal kita nggak kalah berkualitas sama produk dari kota besar. Yang dibutuhkan sekarang adalah akses pengetahuan dan pendampingan yang lebih luas.
Untuk para pelaku home industry: jangan menyerah! Era digital ini justru peluang emas buat usaha kecil naik kelas. Mulai dari langkah kecil, pelan-pelan pasti bisa.
Untuk kita sebagai warga Cirebon: yuk lebih aware dan dukung produk lokal. Follow akun sosial media UMKM tetangga kita, kasih komentar positif, atau sekadar share postingan mereka. Dukungan sederhana itu bisa jadi semangat besar buat mereka berkembang.
Dan untuk pemerintah serta stakeholder terkait: mari perbanyak program pelatihan yang mudah diakses, gratis atau murah, dan dengan bahasa yang sederhana. Karena semakin banyak UMKM Cirebon yang naik kelas, ekonomi lokal kita juga akan semakin kuat.
Cirebon bisa! UMKM Cirebon harus naik kelas! #DukungProdukLokal #UMKMCirebonGoDigital
Punya cerita tentang perjuangan UMKM di Cirebon? Share ke kami di cirebongoonline.com! Mari kita angkat kisah inspiratif pelaku usaha lokal kita.
